Senin, 18 Januari 2016

Untukmu Sang Pemegang Tahta Penguasa Hati: Aku Berharap Sesuatu.

(Aku berharap sesuatu  via www.chobirdokan.com)


Hai, salam dariku aku ucapkan dalam ruang dan waktu saat ini. Apa kabarmu? Dimanapun kamu berada, aku harap kamu selalu dalam lindungan-Nya. Oke, malam ini aku ingin sedikit menulis, merealisasikan apa yang selama tiga hari ini terngiang di kepalaku. Tulisan ini terinspirasi dari laman hipwee.com . Kali ini aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepadamu, dan aku harap kamu cepat membaca tulisanku ini. Jawabanmu atas pertanyaan nanti inilah yang akan menjadi jalanmu menuju singgasana hatiku.

“Sebenarnya apa yang kamu lihat tentang aku? Apa yang kamu harapkan?”
Meksipun aku tak mengetahui siapakah sebenarnya dirimu, aku harap kamu bisa memberikan jawaban yg bisa meyakinkanku. Mengenai ekspektasi dirimu tentangku maupun sebaliknya. Aku harap kita sama dalam hal ekspektasi.

“Sebenarnya kamu ingin hubungan yang seperti apa denganku?”
Peran yang seperti apa yang kamu inginkan dariku nantinya, dalam hubungan yang ideal menurutmu. Jelaskan kepadaku sedetail mungkin, aku harap jawabanmu bisa memuaskanku.

“Sepanjang hidupmu, hal apa yang paling membuatmu kesal tentang aku?”
Aku tak pernah mengetahui bahasa hati yang tak diungkapkan dalam kata-kata. Jadi tolong jelaskan apa yang membuatmu kesal sampai sakit hati. Jawaban inilah yang akan lebih menguatkan hubungan kita nantinya.

“Bagaimana dengan keluarga dan orang tuaku? Bisakah kamu menjadikan mereka keluargamu juga?”

Hubungan kita nantinya memang tidak melulu antara kamu dan aku saja, selalu ada keluarga besar yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan peran atas semua ini. Puaskan aku atas jawabanmu.

“Menurutmu kita nanti akan tinggal dimana? Membangun sendiri, kontrak atau tempat tinggal yang bagaimana?
Mungkin pertanyaan ini terdengat masalah teknis nantinya, tapi bukankah lebih baik membicarakan hal ini dari awal agar kamu dan aku juga bisa lebih persiapan dari awal.

“Hal apakah yang aku harus tinggalkan nantinya jika kita sudah berdampingan?”
Aku sadar mempunyai pasangan yang apa adanya adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Akan tetapi pasti ada hal yang memang harus dibatasi, agar tak menjadi sebuah masalah. Utarakan semua pendapatmu tentangku, tentang aktifitas-aktifitas dan kesibukanku.

“Soal keuangan, bisakah kamu mengatur agar kita bisa bertahan hidup?”
Sudah selayaknya masalah keuangan harus dibicarakan dengan serius. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan bukti yang nyata. Yang satu ini memang harus kita diskusikan lebih lanjut.

“Bisakah kamu merubah sesuatu dari aku? Kalau iya, apa yang akan kamu rubah dari aku?”
Kadang aku juga sadar memiliki kebiasaan yang kurang baik, entah sering telat bangun atau sering mengulur waktu. Jawabanmu tentang ini akan menuntumu menjadi pendampingku disetiap hari nantinya.

“Menurutmu doa apakah yang harus aku panjatkan dan kamu amini?”
Tuhan memang satu-satunya tali terakhir yang harus tetep kita pegang dikala kita kehilangan arah. Dari sini aku akan mengetahui kepribadianmu. Apakah kita memiliki kepribadian yang cocok atau tidak.

Sebenarnya masih banyak lagi yang harus aku tanyakan, apakah kamu selayaknya pasangan yang harus aku pertahankan demi melihat anak cucu kita dan menua. Tapi, pertanyaan-pertanyaan diatas jawablah dengan benar-benar dan jujur. Apapun nanti jawabannya, hanya aku dan Tuhan yang akan memilihmu atau tidak memilihmu.


Sudah malam, dan hampir pagi. Aku harus segera tidur. Terimakasih sudah membaca tulisanku kali ini. Aku berdoa, semoga kamu dan aku senantiasa diberikan cahaya dalam setiap jalan yang kita lalui. Amin. Salam!
Tambaksari-Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar