Jumat, 13 Oktober 2017

Terbuat dari apa hatimu?



Saya kira Cuma orang-orang yang telah menjalin hubungan lebih dari lima tahun yang akan mengerti tulisan saya kali ini.
Tapi mungkin juga yang memiliki pemikiran dewasa dan bijak juga dapat mengambil maksud yang akan saya beberkan nanti. Saya ingin sedikit berkisah tentang hubungan saya dengan seorang wanita.
Yang kebetulan saja sudah menginjak lebih dari lima tahun lamanya.
Saya paham mungkin bagi sebagian orang, setia terhadap pasangan sangat penting, sebagian yang lain mengatakan cukup penting dan sebagian kecil mengatakan tidak penting.
Kenapa saya biang begitu, karena setiap orang pasti memiliki hati masing-masing yang terbuat dari bahan yang berbeda-beda yang dipilih Tuhan.
Dan saya kira Hati manusia merupakan sesuatu yang benar-benar pemberian dari Tuhan, saya selalu merasa ‘terberi’ dengan hati saya yang bisa bertahan sejauh ini.
Cukup membayangkan saja, dalam waktu 5 x 365 hari akan banyak sekali peristiwa yang dialami oleh dua insan manusia yang mencoba menjalin hubungan asmara.
Kadang kamu akan merasa begitu mencintainya, juga kadang akan merasa begitu membencinya, kesal, marah dan jengkel sudah menjadi hal yang biasa.
Dan dikecewakan berkali-kali mungkin sudah menjadi terapi yang tidak ada efeknya, karena seringnya.
Saya kadang suka malu-malu menceritakan kehidupan pribadi saya pada orang lain, apalagi bisa sampai saya posting di blog.
Saya hanya berharap ada hal yang bisa dijadikan pelajaran hidup bagi kamu yang telah membacanya.
Memang benar, kadang mencintai itu bisa menjadikan orang yang jenius pun menjai bodoh.
Perihal cinta memang tidak masuk akal, karena yaa kembali lagi ini menyangkut Hati, sesuatu yang benar-benar khusus pemberian Tuhan yang paling spesial.
Ada seseorang yang sampai disakiti fisik pun masih tetap mencintai pasangannya, adalagi yang sampai ditinggal mati pasangannya, dia pun masih bisa hidup sendiri sampai ajal menjemputnya.
Karena rasa sayang dan setianya dia pada pasangannya, banyak sekali hal-hal bodoh yang terjadi. 
Masalah saya beda lagi😅 saya yakin saya sangat mencintai pasangan saya dari pertama kenal sampai sekarang.
Dan saya masih yakin bisa bertahan meski beberapa kali dikecewakan sampai yang terakhir kali ketika saya menulis tulisan ini, saya masih yakin pada keyakinan saya dalam mencintainya.
Banyak hal yang tidak saya ketahui, dan terlalu sedikit hal yang saya ketahui sehingga saya tidak boleh cepat mengambil keputusan yang bodoh😅 atau saya memang sudah bodoh masih bertahan sejauh ini.
Untuk mengakhiri tulisan singkat ini saya selalu bertanya-tanya disetiap saya merasa sedih ketika dikecewakan, “Terbuat dari apa hatimu, Mar?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar