"i choose you,.." via movemeon.com |
Dewasa
ini telah banyak kita ketahui sistem kaderisasi yang kreatif dan inovatif
dengan berbagai macam kegiatan yang banyak sekali menyedot waktu, tenaga dan
pikiran dari dari panitia maupun peserta. Akan tetapi kualitas yang didapatkan
belum atau bahkan tidak maksimal. Konsep-konsep yang dihadirkan pun tidak
melihat berbagai aspek yang sebenarnya harus lebih banyak diperhatikan. Faktor
inilah yang sedikit banyak mempengaruhi kualitas dari pengkaderisasian.
Harusnya, ada observasi dan penelitian sebelum digagas sebuah konsep kaderisasi
yang berkualitas.
Untuk bisa mendapatkan kader-kader
yang berkualitas, maka harus ada sitem kaderisasi yang terencana dengan matang
agar sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
Pertama-tama yang harus kita
persiapkan adalah Tujuan diadakan kaderisasi tersebut. Kaderisasi yang
berkualitas harus memiliki tujuan yang berkualitas pula. Jika kita lihat ada
banyak sekali tujuan-tujuan dari sebuah organisasi dalam pengkaderisasian. Ada
organisasi yang berbasis pergerakan mahasiswa jika organisasi tersebut adalah
organisasi mahasiswa, ada juga tujuan yang berbasis pada keterampilan akademik
dengan menginginkan kader-kader yang yang fokus terhadap penelitian mahasiswa.
Dan ada juga kaderisasi yang bertujuan hanya untuk meneruskan tradisi dari
senior-seniornya. Tujuan kaderisasi yang terakhir tersebut sangat menggelitik
jika masih diterapkan dalam kaderisasi di masa modern ini.
Pentingnya adanya tujuan dalam
sebuah pengkaderisasian adalah bagaikan roh dan arah kemana kader-kader
tersebut kita arahkan. Jika tujuan tidak jelas, maka arah gerak organisasi pun
juga tidak jelas, oleh sebab itu diperlukan penggodokan terhadap tujuan
kaderisasi yang berkualitas.
Setelah tujuan, yang harus
dipersiapkan selanjutya adalah kualitas dari sang pengkader, atau sumber daya
manusianya. Bukan suatu hal yang lucu ketika kita menginginkan kader-kader yang
berkualitas, akan tetapi kualitas dari sang pengkader pun masih dipertanyakan.
Membuat kaderisasi yang berkualitas memang tidak bisa dibentuk secara instan,
perlu adanya banyak persiapan yang lama. Mengawali suatu pengkaderisasian yang
berkualitas memang sulit, akan tetapi jika dipersiapkan dengan matang dengan tolak
ukur keberhasilan yang telah dibuat sebelumnya, maka seterusnya kaderisasi yang
berkualitas yang digagas ini akan melahirkan kader-kader yang berkualitas.
Kualitas dari para sang pengkader
ini harus diperhatikan, dari pengalaman yang penulis pernah alami, dalam
pengkaderan masih banyak kualitas dari sang pengkader yang belum memenuhi
kriteria yang berkualitas. Untuk itu diharapkan dalam pengkaderisasian yang
berkualitas harus ada seleksi calon pengkader yang ketat supaya menghasilkan
kinerja yang baik dan melahirkan kader-kader yang berkualitas.
Setelah Tujuan dan Sumber daya manusia
dari sang pengkader sudah dipersiapkan dengan matang, yang harus dipersiapkan
selanjutnya adalah Ajaran, atau yang bisa kita sebut Doktrin. Doktrin disini
jangan disalah artikan sebagai brain-was,
tidak. Doktrin disini adalah batasan-batasan ajaran apa yang akan ditanamkan
dalam dalam diri dari calon-calon kader yang berkualitas. Ajaran yang kita
sampaikan dalam pengkaderisasian yang berkualitas disini bukan berarti kita
memaksakan kehendak atau pemikiran terhadap mereka, akan tetapi ajaran yang
kita tanamkan disini adalah ajaran yang sesuai dengan tujuan yang telah dibuat
di awal pembentukan organisasi.
Seperti judul essai diatas, untuk
pengkaderisasian yang berkualitas, dibutuhkan Doktrin atau Ajaran yang
berkualitas pula. Sebagai contoh disini kita gunakan ajaran yang berbudaya,
karena kita berasal dari Fakultas Ilmu Budaya. Kita bisa memberi contoh doktrin
Tepat waktu. Jika kita lihat realita dewasa ini banyak sekali budaya yang
tumbuh dari kemalasan, seperti ngaret.
Dan ini adalah budaya yang sangat tidak menguntungkan. Kebiasaan ngaret atau datang terlambat tidak tepat
pada waktu yang telah ditentukan dapat melumpuhkan sendi-sendi dari sebuah
tujuan yang telah dikonsep sejak awal. Jadi itulah pentingnya sebuah Ajaran
dalam sebuah pengkaderisasian.
Setelah Tujuan jelas, SDM mumpuni
dan Ajaran sudah matang, yang terakhir adalah pelaksanaanya dilapangan. Dalam
pelaksanaan dilapangan ini harus ada persiapan matang dari panitia
pengkaderisasian. Dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang kuat antar panitia
pengkaderisasian. Dalam kepanitiaan sebuah pengkaderisasian harus ada Komando
yang kuat agar tidak ada dualisme tujuan diadakannya pengkaderisasian dalam
sebuah organisasi. Peran ketua sangat penting disini, ketua harus lebih
disiplin dari anggota, ketua juga harus tegas terhadap tujuan dan konsep
kaderisasi. Ketua lah yang bisa mengkondisikan dari anggota panitia
pengkaderisasian agar pelaksanaannya di lapangan berjalan dengan baik.
Kesimpulan dari sebuah Kaderisasi
yang Berkualitas adalah Tujuan, SDM, Ajaran dan Koordinasi antar panitia juga
harus berkualitas. Persiapan sedini mungkin sangat membantu melancarkan sebuah
acara pengkaderisasian dengan kualitas yang diinginkan.
Surabaya, 26 Mei 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar