Jumat, 29 Januari 2016

SISTEM KADERISASI YANG BERKUALITAS

"i choose you,.." via movemeon.com


Dewasa ini telah banyak kita ketahui sistem kaderisasi yang kreatif dan inovatif dengan berbagai macam kegiatan yang banyak sekali menyedot waktu, tenaga dan pikiran dari dari panitia maupun peserta. Akan tetapi kualitas yang didapatkan belum atau bahkan tidak maksimal. Konsep-konsep yang dihadirkan pun tidak melihat berbagai aspek yang sebenarnya harus lebih banyak diperhatikan. Faktor inilah yang sedikit banyak mempengaruhi kualitas dari pengkaderisasian. Harusnya, ada observasi dan penelitian sebelum digagas sebuah konsep kaderisasi yang berkualitas.

            Untuk bisa mendapatkan kader-kader yang berkualitas, maka harus ada sitem kaderisasi yang terencana dengan matang agar sesuai dengan kualitas yang diinginkan.

            Pertama-tama yang harus kita persiapkan adalah Tujuan diadakan kaderisasi tersebut. Kaderisasi yang berkualitas harus memiliki tujuan yang berkualitas pula. Jika kita lihat ada banyak sekali tujuan-tujuan dari sebuah organisasi dalam pengkaderisasian. Ada organisasi yang berbasis pergerakan mahasiswa jika organisasi tersebut adalah organisasi mahasiswa, ada juga tujuan yang berbasis pada keterampilan akademik dengan menginginkan kader-kader yang yang fokus terhadap penelitian mahasiswa. Dan ada juga kaderisasi yang bertujuan hanya untuk meneruskan tradisi dari senior-seniornya. Tujuan kaderisasi yang terakhir tersebut sangat menggelitik jika masih diterapkan dalam kaderisasi di masa modern ini.

            Pentingnya adanya tujuan dalam sebuah pengkaderisasian adalah bagaikan roh dan arah kemana kader-kader tersebut kita arahkan. Jika tujuan tidak jelas, maka arah gerak organisasi pun juga tidak jelas, oleh sebab itu diperlukan penggodokan terhadap tujuan kaderisasi yang berkualitas.

            Setelah tujuan, yang harus dipersiapkan selanjutya adalah kualitas dari sang pengkader, atau sumber daya manusianya. Bukan suatu hal yang lucu ketika kita menginginkan kader-kader yang berkualitas, akan tetapi kualitas dari sang pengkader pun masih dipertanyakan. Membuat kaderisasi yang berkualitas memang tidak bisa dibentuk secara instan, perlu adanya banyak persiapan yang lama. Mengawali suatu pengkaderisasian yang berkualitas memang sulit, akan tetapi jika dipersiapkan dengan matang dengan tolak ukur keberhasilan yang telah dibuat sebelumnya, maka seterusnya kaderisasi yang berkualitas yang digagas ini akan melahirkan kader-kader yang berkualitas.

            Kualitas dari para sang pengkader ini harus diperhatikan, dari pengalaman yang penulis pernah alami, dalam pengkaderan masih banyak kualitas dari sang pengkader yang belum memenuhi kriteria yang berkualitas. Untuk itu diharapkan dalam pengkaderisasian yang berkualitas harus ada seleksi calon pengkader yang ketat supaya menghasilkan kinerja yang baik dan melahirkan kader-kader yang berkualitas.

            Setelah Tujuan dan Sumber daya manusia dari sang pengkader sudah dipersiapkan dengan matang, yang harus dipersiapkan selanjutnya adalah Ajaran, atau yang bisa kita sebut Doktrin. Doktrin disini jangan disalah artikan sebagai brain-was, tidak. Doktrin disini adalah batasan-batasan ajaran apa yang akan ditanamkan dalam dalam diri dari calon-calon kader yang berkualitas. Ajaran yang kita sampaikan dalam pengkaderisasian yang berkualitas disini bukan berarti kita memaksakan kehendak atau pemikiran terhadap mereka, akan tetapi ajaran yang kita tanamkan disini adalah ajaran yang sesuai dengan tujuan yang telah dibuat di awal pembentukan organisasi.

            Seperti judul essai diatas, untuk pengkaderisasian yang berkualitas, dibutuhkan Doktrin atau Ajaran yang berkualitas pula. Sebagai contoh disini kita gunakan ajaran yang berbudaya, karena kita berasal dari Fakultas Ilmu Budaya. Kita bisa memberi contoh doktrin Tepat waktu. Jika kita lihat realita dewasa ini banyak sekali budaya yang tumbuh dari kemalasan, seperti ngaret. Dan ini adalah budaya yang sangat tidak menguntungkan. Kebiasaan ngaret atau datang terlambat tidak tepat pada waktu yang telah ditentukan dapat melumpuhkan sendi-sendi dari sebuah tujuan yang telah dikonsep sejak awal. Jadi itulah pentingnya sebuah Ajaran dalam sebuah pengkaderisasian.

            Setelah Tujuan jelas, SDM mumpuni dan Ajaran sudah matang, yang terakhir adalah pelaksanaanya dilapangan. Dalam pelaksanaan dilapangan ini harus ada persiapan matang dari panitia pengkaderisasian. Dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang kuat antar panitia pengkaderisasian. Dalam kepanitiaan sebuah pengkaderisasian harus ada Komando yang kuat agar tidak ada dualisme tujuan diadakannya pengkaderisasian dalam sebuah organisasi. Peran ketua sangat penting disini, ketua harus lebih disiplin dari anggota, ketua juga harus tegas terhadap tujuan dan konsep kaderisasi. Ketua lah yang bisa mengkondisikan dari anggota panitia pengkaderisasian agar pelaksanaannya di lapangan berjalan dengan baik.


            Kesimpulan dari sebuah Kaderisasi yang Berkualitas adalah Tujuan, SDM, Ajaran dan Koordinasi antar panitia juga harus berkualitas. Persiapan sedini mungkin sangat membantu melancarkan sebuah acara pengkaderisasian dengan kualitas yang diinginkan.
Surabaya, 26 Mei 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar