Sabtu, 28 Oktober 2017

Seberapa Pentingkah Informasi atau kabar?


Pernahkah kamu berfikir bagaimana keadaan orang-orang saat belum masifnya teknologi informasi seperti saat ini? Dimana orang-orang hanya mengandalkan informasi melalui sepucuk surat atau pesan dari mulut ke mulut? Nah bagaimana jika informasi yang dibutuhkan begitu rahasia dan butuh disampaikan dalam waktu yang cepat? 

Saya kira kecepatan informasi dimasa ini berdampak pada psikologis dari sesorang. Bagaimana tidak, banyaknya berita hoax bisa memunculkan permusuhan antar ras maupun etnis. Meski terdapat dampak postitif dan negatif, saya kira dampak psikologis yang bersifat negatif ini menarik untuk diangkat menjadi tulisan.

Ketika dunia sedang dirundung perang besar-besaran antara bangsa-bangsa penguasa, keberadaan informan mutlak diperlukan untuk memenangkan setiap pertempuran. Informasi intelijen sangat diperlukan dalam perang konvensional. Negara-negara adidaya pun mulai berlomba-lomba untuk menciptakan alat informasi yang cepat dan rahasia. Sudah banyak sekali produk elektronik pendukung kampanye perang. Selain itu juga mulai muncul ilmuan-ilmuan yang mencoba memecahkan kode informasi dari musuh.

Andai saja ketika itu sudah muncul istilah hoax, bagaimana informasi yang bisa dipecahkan ternyata informasi palu untuk mengecoh. Pasti suatu pertempuran akan selalu dimenangkan oleh pihak yang lebih cerdas dalam bertaktik dan berstrategi.

Nah, bagi warga sipil mungkin informasi atau kabar yang dikirimkan hanya terbatas melalui surat, ataupun kalau penggunaan tulisan belum begitu biasa dikalangan masyarakat mungkin yang terjadi adalah penggunaan mendia dari mulut-ke mulut. Tergantung jaraknya juga sih, seberapa jauh informasi dikirimkan. Kalau masih dalam satu pulau mungkin tidak sampai berminggu-minggu kalau menggunakan media surat yang dikirimkan melalui pos. Belum lagi masalah ongkos yang harus dikeluarkan untuk sepucuk informasi atau kabar.

Saya jadi membayangkan ketika saya berpacaran dengan seseorang ketika masa itu, bagaimana kukuhnya keadaan saya yang harus menunggu berminggu-minggu untuk berkomunikasi. Sedikit berlebihan mungkin ya, gaya pacaran masa kini mungkin berbeda dengan gaya pacaran masa dulu. Intensitas kebersamaan yang menjalin hubungan jarak jauh atau long distance relationship mungkin akan sangat jarang sekali dan satu-satunya media untuk berkomunikasi adalah melalui surat.

Mungkin intensitas kabar mengenai seseorang yang jarang atau setidaknya butuh beberapa hari untuk bisa mendapatkannya tidak akan menderita dampak psikologis jika terdapat ketidakpastian dari seseorang jang jauh disana. Akan tetapi dimasa ini, ketidakjelasan kabar dari seseorang akan mengganggu ranag psikologis dari seseorang, apalagi orang tersebut adalah yang spesial. Sedikit saja ada problem komunikasi saat ini mungkin dapat menjadikan seseorang menjadi was-was, akut terjadi apa-apa bahkan dapat membuat seseorang menjadi nekat untuk melakukan sesuatu.

Pentingnya informasi memang menjadi modal utama dalam sebuat perang, kehadiran informasi yang lengkap dan akurat mengenai mush akan dapat mempermudah mendapatkan kemenangan. Nah, lalu saya ingin menang dengan siapa ketika saya sangat membutuhkan kabar darinya???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar