Hai, salam dariku aku
ucapkan dalam ruang dan waktu saat ini. Apa kabarmu? Dimanapun kamu berada, aku
harap kamu selalu dalam lindungan-Nya. Oke, malam ini aku ingin sedikit
menulis, merealisasikan apa yang selama tiga hari ini terngiang di kepalaku.
Tulisan ini terinspirasi dari laman hipwee.com . Kali ini aku ingin menanyakan
beberapa pertanyaan kepadamu, dan aku harap kamu cepat membaca tulisanku ini. Jawabanmu
atas pertanyaan nanti inilah yang akan menjadi jalanmu menuju singgasana
hatiku.
“Sebenarnya apa yang kamu lihat tentang aku? Apa
yang kamu harapkan?”
Meksipun aku tak
mengetahui siapakah sebenarnya dirimu, aku harap kamu bisa memberikan jawaban
yg bisa meyakinkanku. Mengenai ekspektasi dirimu tentangku maupun sebaliknya. Aku
harap kita sama dalam hal ekspektasi.
“Sebenarnya kamu ingin hubungan yang seperti apa
denganku?”
Peran yang seperti apa
yang kamu inginkan dariku nantinya, dalam hubungan yang ideal menurutmu. Jelaskan
kepadaku sedetail mungkin, aku harap jawabanmu bisa memuaskanku.
“Sepanjang hidupmu, hal apa yang paling membuatmu
kesal tentang aku?”
Aku tak pernah
mengetahui bahasa hati yang tak diungkapkan dalam kata-kata. Jadi tolong
jelaskan apa yang membuatmu kesal sampai sakit hati. Jawaban inilah yang akan
lebih menguatkan hubungan kita nantinya.
“Bagaimana dengan keluarga dan orang tuaku? Bisakah kamu
menjadikan mereka keluargamu juga?”
Hubungan kita nantinya
memang tidak melulu antara kamu dan aku saja, selalu ada keluarga besar yang
secara langsung maupun tidak langsung memberikan peran atas semua ini. Puaskan aku
atas jawabanmu.
“Menurutmu kita nanti akan tinggal dimana? Membangun
sendiri, kontrak atau tempat tinggal yang bagaimana?
Mungkin pertanyaan ini
terdengat masalah teknis nantinya, tapi bukankah lebih baik membicarakan hal
ini dari awal agar kamu dan aku juga bisa lebih persiapan dari awal.
“Hal apakah yang aku harus tinggalkan nantinya jika
kita sudah berdampingan?”
Aku sadar mempunyai
pasangan yang apa adanya adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Akan tetapi
pasti ada hal yang memang harus dibatasi, agar tak menjadi sebuah masalah. Utarakan
semua pendapatmu tentangku, tentang aktifitas-aktifitas dan kesibukanku.
“Soal keuangan, bisakah kamu mengatur agar kita bisa
bertahan hidup?”
Sudah selayaknya
masalah keuangan harus dibicarakan dengan serius. Jawablah pertanyaan ini
dengan jujur dan bukti yang nyata. Yang satu ini memang harus kita diskusikan
lebih lanjut.
“Bisakah kamu merubah sesuatu dari aku? Kalau iya,
apa yang akan kamu rubah dari aku?”
Kadang aku juga sadar
memiliki kebiasaan yang kurang baik, entah sering telat bangun atau sering
mengulur waktu. Jawabanmu tentang ini akan menuntumu menjadi pendampingku
disetiap hari nantinya.
“Menurutmu doa apakah yang harus aku panjatkan dan
kamu amini?”
Tuhan memang
satu-satunya tali terakhir yang harus tetep kita pegang dikala kita kehilangan
arah. Dari sini aku akan mengetahui kepribadianmu. Apakah kita memiliki
kepribadian yang cocok atau tidak.
Sebenarnya masih banyak
lagi yang harus aku tanyakan, apakah kamu selayaknya pasangan yang harus aku
pertahankan demi melihat anak cucu kita dan menua. Tapi, pertanyaan-pertanyaan
diatas jawablah dengan benar-benar dan jujur. Apapun nanti jawabannya, hanya
aku dan Tuhan yang akan memilihmu atau tidak memilihmu.
Sudah malam, dan hampir
pagi. Aku harus segera tidur. Terimakasih sudah membaca tulisanku kali ini. Aku
berdoa, semoga kamu dan aku senantiasa diberikan cahaya dalam setiap jalan yang
kita lalui. Amin. Salam!
Tambaksari-Surabaya