Minggu, 15 Mei 2016

Untukmu wahai Ibu calon mertua ku kelak



Hai bu, salam hormat ku akan selalu aku tujukan kepadamu. Semoga kedamaian dan keselamatan akan senantiasa menyelimutimu dimanapun.
Bagaimana kabarmu pagi ini, Bu? Ibu yang kelak akan jadi Ibu ku juga nanti. Terlintas dipikiranku pagi ini untuk menulis sepucuk surat untukmu. Cahaya cinta putri kebanggaanmu telah menyinari ku dalam setiap ruas mimpiku semalam.

Selasa, 16 Februari 2016

Untukmu wahai sang Madu. Surat terbuka dari Lebah Pemberani

"..you can call me Bee.." via beneficialbugs.org

Hai, bolehkah aku memanggilmu ‘Madu’?, cairan termanis, akumulasi dari sari-sari bunga yang indah yang menghiasi setiap daratan di bumi yang diciptakan Tuhan dengan begitu sempurnanya. Kali ini aku ingin menulis surat terbuka untukmu wahai sang Madu. Atau mungkin biar lebih asyik, bolehkah aku memanggilmu “Honey”, salah satu panggilan yang, ya, cukup romantis.
Honey, aku akan mencatat setiap segmen kehidupan yang manis karenamu. Bahkan kamu juga ingat, aku pernah berpuisi manis didepanmu. Tapi kata-kata yang keluar dari mulutku mudah sekali hilang dan menguap ke lengit. Entah sekarang dia sedang tersangkut di awan cirrus atau sedang tersangkut diantara gugusan-gugusan bintang atau mungkin sudah lenyap ditelan mentah-mentah oleh Black Hole. Tapi kali ini, meski dalam ruang sempit ruang maya, aku menuliskannya langsung.
Salam dariku, dimanapun kamu berada, semoga kamu senantiasa dalam lindungannya dalam lindungan dan jalan lurus-Nya. Ingatkah dirimu saat pertama kali bertatap muka denganku, Dengan keegoisanku. Bahkan, pertamakali melihatmu, aku tak menyadarinya, dan dengan kerendahan hatimu menyapaku dengan begitu ramahnya. Dan ya, dalam dirimu mengandung obat, obat yang terasa manis bagi mereka yang merasakan sakit. Dalam dirimu mengandung banyak sekali manfaaat bagi orang-orang disekitarmu yang berinteraksi ria denganmu. Aku melihatnya, melihat sosok dirimu yang meski tak banyak yang tau bahwa dibalik manfaatmu yang manis dan bisa menyembuhkah, sebenarnya ada yang perlu disembuhkan dalam dirimu. Ya, dalam dirimu.
Tapi entahlah, disini aku takkan membahas apa yang kurang dalam dirimu, lebih dari itu, aku ingin mengucapkan Terimakasih. Secara langsung maupun tak langsung, secara sadar maupun tidak sadar, secara sngaja maupun tidak senganja, dan sedikit maupun banyak, kamu telah menjadikan aku Lebah paling pemberani.
Mungkin karena dasar keangkuhanku dan arigansiku, antara sifat Pemberani dan Nggak tau diri tak ada bedanya, menurut mereka. Ya, tapi dibalik itu semua, dibalik tindakan maupun perkataan yang meluncur hampir tak terkendali dari bibirku, ataupun pemikiran-pemikiran liarku, selalu ada alasan yang menyertainya. Selalu ada pleidoi-pleidoi yang sudah tertulis rapi sebelum tuduhan-tuduhan yang yaa kadang membisingkan telingaku. Tapi, hanya kehadiranmu yang selalu jadi penyangga saat aku mulai sedikit sempoyongan.
Ya, aku memang lemah, ada bagian yang lemah di dalam otakku maupun apa yang ada didalam diriku. Entah, apa yang telah kamu lakukan padaku, entah itu pengalihan atau penyembuhan. Dan sekali lagi, hadirmu memberikan sedikit pemanis dalam perjalananku.

Terimakasih, semoga sosok Madu yang pernah aku kenal semakin bertambah dewasa dalam berfikir, dalam bertindak, dalam berucap dan selalu memberikan manfaat. Bahkan melebihi manfaat yang dihasilkan seoekor lebah pun. Meski madu dihasilkan dari jerih payah seekor lebah, akan tetapi, manfaat selanjutnyalah yang harus dilakukan Madu untuk umat manusia maupun melebihi dari itu. Salam!

Selasa, 02 Februari 2016

PEMURNIAN KEMBALI PANCASILA DI ERA KEKINIAN

"Panca-sila,.." via slideshare.net


Tepat 69 tahun yang lalu, pada tanggal 1 Juni 1945 Sukarno berpidato tanpa teks dalam sidang Persiapan kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai). Pidato Sukarno tersebut berisi rumusan dasar negara (Philosofische Grondslag/weltanschauung) Indonesia  untuk menjawab pertanyaan ketua sidang Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat. Akan dibawa kemana negara Indonesia yang akan merdeka ini, Sukarno dengan tegas menjawab keragu-raguan anggota sidang dalam perumusan dasar negara ini melalui pidatonya.

Jumat, 29 Januari 2016

Budaya 'Bawah Tanah' - Punk!

" PUNK: People United Not Kingdom " via jana-x84x.deviantart.com

Jika kita mendengar kata Underground, yang pertama muncul di kepala kita adalah tentang musik, kekerasan, dunia gelap yang bersisat negatif. Itulah stigma yang muncul di mayoritas masyarakat di Indonesia, bayangan mereka tentang Underground selalu saja Negatif. Padahal kalau ditelisik dari sejarah kemerdekaan Indonesia, Budaya Underground atau Bawah tanah sangat berpengaruh besar dalam memerdekakan bangsa ini.

SISTEM KADERISASI YANG BERKUALITAS

"i choose you,.." via movemeon.com


Dewasa ini telah banyak kita ketahui sistem kaderisasi yang kreatif dan inovatif dengan berbagai macam kegiatan yang banyak sekali menyedot waktu, tenaga dan pikiran dari dari panitia maupun peserta. Akan tetapi kualitas yang didapatkan belum atau bahkan tidak maksimal. Konsep-konsep yang dihadirkan pun tidak melihat berbagai aspek yang sebenarnya harus lebih banyak diperhatikan. Faktor inilah yang sedikit banyak mempengaruhi kualitas dari pengkaderisasian. Harusnya, ada observasi dan penelitian sebelum digagas sebuah konsep kaderisasi yang berkualitas.

ANALISA PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT PERKOTAAN

"Yuk belanja,.." via expatliving.sg

            Kalau boleh sedikit jahil dengan masyarakat perkotaan, kita bisa melihat banyak perilaku-perilaku unik dari mereka. Contohnya perilaku konsumtif mereka. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sehingga menimbulkan gerak modernitas yang sangat dinamis, banyak sekali dibangun dikota-kota besar pusat perbelanjaan seperti mall.

Selasa, 26 Januari 2016

MASA DEPAN INDONESIA DITANGAN PEMUDA: MENANTI ‘GOLDEN ERA’ INDONESIA

"Ada yang bilang Kesempatan Emas tidak datang dua kali"

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwasanya generasi muda adalah generasi yang sangat ‘diwanti-wanti’ bisa memberikan angin segar dan harapan yang besar terhadap perkembangan sebuah bangsa. Tak heran banyak sekali usaha dari berbagai pemerintahan diberbagai belahan dunia membuat sistem kaderisasi bagi para generasi mudanya agar negara tersebut bisa tetap bersaing dalam kancah nasional maupun internasional.

Gaya Hidup Masyarakat Kota

"Tiap kota disetiap negara memiliki gaya hidup yang unik" via wallconvert.com

Fenomena sosial yang terjadi disekeliling kita memang tidak akan pernah habis untuk dikaji, salah satunya adalah gaya hidup masyarakat kota. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa kota dengan jumlah penduduk yang cukup padat. Salah satunya adalah Kota Surabaya. Surabaya menjadi ibukota provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk sekitar 2.806.306 jiwa yang menjadikan kota Surabaya sebagai kota dengan jumlah penduduk kedua terbesar di Indonesia setelah DKI Jakarta dengan jumlah penduduk 9.992.842 jiwa

Menyelami Alam Pemikiran Pemuda Masa Kini

"Seberapa dalam Pemikiranmu?" via http://www.wallconvert.com/

Masih hangat dalam perbincangan beberapa hari yang lalu tentang semangat pemuda dalam mendeklarasikan dirinya kedalam satu nation, Sumpah Pemuda. Dalam sejarah bangsa, Sumpah Pemuda adalah sejarah paling monumental yang ditorehkan oleh pemuda Indonesia, yang kedua adalah peristiwa Rengasdengklok. Akan tetapi, 87 tahun telah berlalu. Bagaimana kondisi pemuda saat ini, apakah masih menyala bara semangatnya atau malah semakin terpuruk karena menjadi korban semangat perubahan zaman.

Senin, 18 Januari 2016

Untukmu Sang Pemegang Tahta Penguasa Hati: Aku Berharap Sesuatu.

(Aku berharap sesuatu  via www.chobirdokan.com)


Hai, salam dariku aku ucapkan dalam ruang dan waktu saat ini. Apa kabarmu? Dimanapun kamu berada, aku harap kamu selalu dalam lindungan-Nya. Oke, malam ini aku ingin sedikit menulis, merealisasikan apa yang selama tiga hari ini terngiang di kepalaku. Tulisan ini terinspirasi dari laman hipwee.com . Kali ini aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan kepadamu, dan aku harap kamu cepat membaca tulisanku ini. Jawabanmu atas pertanyaan nanti inilah yang akan menjadi jalanmu menuju singgasana hatiku.

“Sebenarnya apa yang kamu lihat tentang aku? Apa yang kamu harapkan?”
Meksipun aku tak mengetahui siapakah sebenarnya dirimu, aku harap kamu bisa memberikan jawaban yg bisa meyakinkanku. Mengenai ekspektasi dirimu tentangku maupun sebaliknya. Aku harap kita sama dalam hal ekspektasi.

“Sebenarnya kamu ingin hubungan yang seperti apa denganku?”
Peran yang seperti apa yang kamu inginkan dariku nantinya, dalam hubungan yang ideal menurutmu. Jelaskan kepadaku sedetail mungkin, aku harap jawabanmu bisa memuaskanku.

“Sepanjang hidupmu, hal apa yang paling membuatmu kesal tentang aku?”
Aku tak pernah mengetahui bahasa hati yang tak diungkapkan dalam kata-kata. Jadi tolong jelaskan apa yang membuatmu kesal sampai sakit hati. Jawaban inilah yang akan lebih menguatkan hubungan kita nantinya.

“Bagaimana dengan keluarga dan orang tuaku? Bisakah kamu menjadikan mereka keluargamu juga?”

Hubungan kita nantinya memang tidak melulu antara kamu dan aku saja, selalu ada keluarga besar yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan peran atas semua ini. Puaskan aku atas jawabanmu.

“Menurutmu kita nanti akan tinggal dimana? Membangun sendiri, kontrak atau tempat tinggal yang bagaimana?
Mungkin pertanyaan ini terdengat masalah teknis nantinya, tapi bukankah lebih baik membicarakan hal ini dari awal agar kamu dan aku juga bisa lebih persiapan dari awal.

“Hal apakah yang aku harus tinggalkan nantinya jika kita sudah berdampingan?”
Aku sadar mempunyai pasangan yang apa adanya adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Akan tetapi pasti ada hal yang memang harus dibatasi, agar tak menjadi sebuah masalah. Utarakan semua pendapatmu tentangku, tentang aktifitas-aktifitas dan kesibukanku.

“Soal keuangan, bisakah kamu mengatur agar kita bisa bertahan hidup?”
Sudah selayaknya masalah keuangan harus dibicarakan dengan serius. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dan bukti yang nyata. Yang satu ini memang harus kita diskusikan lebih lanjut.

“Bisakah kamu merubah sesuatu dari aku? Kalau iya, apa yang akan kamu rubah dari aku?”
Kadang aku juga sadar memiliki kebiasaan yang kurang baik, entah sering telat bangun atau sering mengulur waktu. Jawabanmu tentang ini akan menuntumu menjadi pendampingku disetiap hari nantinya.

“Menurutmu doa apakah yang harus aku panjatkan dan kamu amini?”
Tuhan memang satu-satunya tali terakhir yang harus tetep kita pegang dikala kita kehilangan arah. Dari sini aku akan mengetahui kepribadianmu. Apakah kita memiliki kepribadian yang cocok atau tidak.

Sebenarnya masih banyak lagi yang harus aku tanyakan, apakah kamu selayaknya pasangan yang harus aku pertahankan demi melihat anak cucu kita dan menua. Tapi, pertanyaan-pertanyaan diatas jawablah dengan benar-benar dan jujur. Apapun nanti jawabannya, hanya aku dan Tuhan yang akan memilihmu atau tidak memilihmu.


Sudah malam, dan hampir pagi. Aku harus segera tidur. Terimakasih sudah membaca tulisanku kali ini. Aku berdoa, semoga kamu dan aku senantiasa diberikan cahaya dalam setiap jalan yang kita lalui. Amin. Salam!
Tambaksari-Surabaya